Kamis, 20 Januari 2011

Perjalanan Hidup

Putra Wahyu Ramadhan, lahir 06-04-1991,Jakarta.Dilahirkan dari seorang Ibu yang bernama Sri Setiawati & Bpk Rahmat.Memiliki satu saudara laki-laki yang bernama Aditya Dwi Prasetyo.Kami hidup berlatar belakang yang bisa dibilang cukup mampu tapi orang tua saya mengajarkan agar tidak selalu melihat keberadaan apa yang dipunyai oleh orang tuanya karena agar tidak “kaget” andai kata kami berada dibawah dan tidak takabur saat masih mampu.Sejak kecil kami (Putra & Aditya) pun selalu diajarkan agar selalu mandiri dikarenakan juga orang tua kami sama-sama bekerja,Ibu sebagai Guru SD Negeri di daerah Jakarta selatan, tepatnya manggarai-jaksel dan bapak sebagai karyawan di suatu pabrik jepang didaerah sunter-jakarta utara.


Setelah lama tinggal di manggarai akhirnya kami sekeluarga memutuskan pindah di Bekasi tepatnya lagi di daaerah Pejuang Jaya-Bekasi Barat pada tahun 1999-akhir.Memulai bermain dengan teman-teman baru di Bekasi awalnya saya merasa asing & malu-malu anak kecil karena apa yang mereka tunjukan permainan di sini sangat berbeda dengan apa yang saya ketahui pada saat itu tidak ada di Jakarta seperti maenan bungkus rokok,Galaksin,dsb.Beranjak dewasa saya mulai merasa nyaman dan paham akan permainan serta pergaulan yang berkembang di sini.


Masuk SMA saya sangat tidak percaya diri di karenakan saya pada waktu itu ingin sekali masuk SMK tapi setelah menjalani selama 3 tahun SMA ternyata saya mendapatkan pengalaman hidup yang luar biasa karena dapat mengenal banyak orang-orang “aneh” di sini,bercerita tentang SMA tidak akan ada habisnya membahas kenakalan dan kemalasan seorang pelajar.Di balik kenakalan dan kemalasan itu saya masih bisa ikut kegiatan di sekolah seperti Sepak Bola dan Futsal hingga akhirnya saya dan teman-teman membentuk tim futsal yang pada waktu itu belum di gemari banyak orang sperti saat ini.Berawal dari keseringan berkumpul & keisengan pada waktu SMA,saya dan teman-teman lainya membuat tim futsal.Sudah lama bermain bersama tapi kami belum mempunyai nama tim hingga sewaktu ketika berkumpul di rumah saya,terpikirkan untuk membuat nama tim futsal yang di namakan Nastar Cake FC.Nama ini muncul dikarenakan pada saat itu kami sedang menikmati kue lebaran bersama teman-teman di rumah saya yang salah satunya ada kue nastar.


Saat lulus SMA saya sangat bingung ingin masuk kuliah jurusan apa,hingga akhirnya saya disuruh masuk jurusan Manajemen Informatika di salah satu kampus di daerah kalimalang.Sangat sulit dan melelahkan kuliah apalagi kalau tidak didasari kemampuan yang kita punya.Dan, Pada waktu bersamaan awal masuk semester 2 saya tertimpa musibah.Almh.Ibu saya meninggal di akibatkan kecelakaan lalu lintas oleh supir angkutan umum yang ugal-ugalan dijalan.Mulai saat itu saya selalu tidak ada semangat dan arah tujuan yang jelas mau kemana masa depan saya tanpa bimbingan seorang Ibu kandung yang sangat paham apa yang harus saya lakukan.Berjalannya waktu saya sekeluarga dapat menerima dengan ikhlas musibah itu.Setahun kemudian saya memiliki Ibu tiri yang sangat mirip profesi dan kegiatannya itu, tetapi tetap saja sampai kapan pun tidak ada satu orang pun yang bisa menggantikan dan dapat melupakan ibu kandung saya dalam hati ini.Kebahagiaan yang di dapat saat ini belum bisa menghapus kebahagiaan yang saya dapati ketika Almh.Ibu kandung saya masih ada.Semoga dengan bertambahnya umur dan tanggung jawab saya akan maksimalkan apa yang sudah mereka beri pada saya sampai saat ini.