Komunikasi Data
Komunikasi data adalah merupakan bagian dari telekomunikasi yang secara khusus
berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi diantara komputer-
komputer dan piranti-piranti yang lain dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui
media komunikasi data. Data berarti informasi yang disajikan oleh isyarat digital.
1.1 Komponen Komunikasi Data
• Pengirim, adalah piranti yang mengirimkan data
• Penerima, adalah piranti yang menerima data
• Data, adalah informasi yang akan dipindahkan
• Media pengiriman, adalah media atau saluran yang digunakan untuk
mengirimkan data
• Protokol, adalah aturan-aturan yang berfungsi untuk menyelaraskan
hubungan.
1. Protokol
Protokol adalah sebuah aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi yang ada dalam
sebuah jaringan komputer, misalnya mengirim pesan, data, informasi dan fungsi lain
yang harus dipenuhi oleh sisi pengirim dan sisi penerima agar komunikasi dapat
berlangsung dengan benar, walaupun sistem yang ada dalam jaringan tersebut berbeda
sama sekali. Protokol ini mengurusi perbedaan format data pada kedua sistem hingga
pada masalah koneksi listrik.
Standar protokol yang terkenal yaitu OSI (Open System Interconnecting) yang
ditentukan oleh ISO (International Standart Organization).
Sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang yang kontinyu,
yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang.Gelombang
pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable
dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase.
• Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.
• Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik.
• Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.
Blog ini akan membuat saya memilikki rasa ingin tahu, karena ingin tahu adalah awal petualangan.
Senin, 26 Oktober 2009
Rabu, 07 Oktober 2009
E-Commerce
1.1 PENDAHULUAN
Walaupun istilah Electronic Commerce baru beberapa tahun terakhir mendapat
perhatian, sebenarnya Electronic Commerce telah ada dalam berbagai bentuk
selama lebih dari 20 tahun. Teknologi yang disebut dengan Electronic Data
Interchange (EDI) dan Electronic Funds Transfer (EFT) pertama kali diperkenalkan
pada akhir tahun 1970-an. Pertumbuhan penggunaan kartu kredit, Automated Teller
Machines dan perbankan via telepon di tahun 1980-an juga merupakan bentukbentuk
Electronic Commerce.
Komersialisasi dan privatisasi internet yang meningkat beberapa tahun yang lalu,
telah menjadi dasar pertumbuhan Electronic Commerce. Infrastruktur digital yang
menyediakan sarana efisien untuk komunikasi dan pertukaran informasi menjadi
media baru yang menarik untuk Electronic Commerce. Di masa lalu, dunia bisnis
bisa melakukan aktivitas antara satu dan lainnya melalui jaringan khusus tapi
pertumbuhan drastis dari internet telah merubah paradigma tersebut dan akhirnya
menjadikannya lebih luas. Electronic Commerce tradisional saat ini bisa dilakukan
oleh pendatang baru dengan skala international.
Istilah e-commerce dapat saja diartikan berbeda-beda oleh setiap orang, yang
penting untuk dimengerti adalah persamaan-persamaannya : e-commerce
melibatkan lebih dari satu perusahaan, dan dapat diaplikasikan hampir di setiap jenis
hubungan bisnis.
Sampai saat ini, website hanya terbatas pada informasi yang diberikan untuk
konsumen mengenai perusahaan dan apa yang ditawarkan oleh perusahaan
tersebut. Para pengunjung di website dapat melakukan lebih daripada hanya melihat
informasi ini, mereka bisa mengirimkan e-mail atau mengisi sebuah formulir, dan
membuat perjanjian yang lebih dari sekedar arti perjanjian secara tradisional. Ecommerce
mengizinkan anda untuk menjual produk-produk dan jasa secara online.
Calon pelanggan atau konsumen dapat menemukan website anda, membaca dan
melihat produk-produk, memesan dan membayar produk-produk tersebut secara
online.
Terdapat dua jenis perusahaan yang melakukan bisnis di internet. Jenis yang
pertama adalah perusahaan yang semata-mata hanya berada di internet.
Perusahaan jenis ini tidak mempunya toko atau melakukan bisnis secara tradisional.
Sebagai contoh : amazon.com dan cdnow.com. Sedangkan jenis perusahaan lainnya
menggunakan e-commerce di internet sebagai pengganti kegiatan bisnis yang ada.
Contoh jenis perusahaan ini adalah Barnes dan Noble. Selain menjual buku-buku di
tokonya ke negara lain, Barnes dan Noble mengoperasikan website-nya dimana
konsumen dapat mencari buku-buku yang menarik baginya untuk dibeli, dan
kemudian mereka dapat memesannya melalui website tersebut.
Pengenalan Electronic Commerce 2
Banyak perusahaan telah berpindah ke e-commerce dengan berbagai alasan.
Dengan menggunakan internet untuk menjual dan memasarkan produk-produknya,
perusahaan tersebut dapat menjangkau banyak pelanggan di seluruh dunia. Dengan
menggunakan teknologi baru ini, banyak perusahaan dapat memajukan penjualan
produk-produknya. Sebagai contoh : perusahaan komputer Compaq mulai menjual
komputer pribadi secara online pada musim gugur tahun lalu (1999), dan
menggunakan search engine Alta Vista, yang ditampilkan sebanyak 40 juta kali per
hari untuk mengajak pelanggan ke alamat compaq.com dan shopping.com, dimana
komputer pribadi tersebut dijual. Sebagai hasilnya, penjualan komputer pribadi
Compaq sangat tinggi yaitu hampir tiga kali lebih banyak dari yang diharapkan.
1.2 KELEBIHAN ELECTRONIC COMMERCE
Secara sederhana, perbedaan antara proses perdagangan secara manual dengan
menggunakan e-commerce dapat digambarkan pada gambar 1.1 dan gambar 1.2
Gambar 1.1 Proses Bisnis Manual
PEMBELI
1. Entry dokumen
3. FAX dokumen
4. Kirim dokumen
asli lewat kurir
2. Cetak dokumen 1. Terima dokumen
via FAX
PENJUAL
2. Entry ulang
dokumen ke
aplikasi penjual
3. Terima
Dokumen asli
PSTN
PROSES MANUAL
Pengenalan Electronic Commerce 3
Gambar 1.2 Proses Bisnis dengan E-Commerce
Dari gambar di atas, jelas terlihat perbedaan mendasar antara proses manual dan
dengan e-commerce, dimana pada proses dengan e-commerce terjadi efisiensi pada
penggunaan fax, pencetakan dokumen, entry ulang dokumen, serta jasa kurir.
Efisiensi tersebut akan menunjukkan pengurangan biaya dan waktu/kecepatan
proses. Kualitas transfer data pun lebih baik, karena tidak dilakukan entry ulang yang
memungkinkan terjadinya human error.
Secara ringkas e-commerce mampu menangani masalah berikut :
- OTOMATISASI, proses otomatisasi yang menggantikan proses
manual.(“enerprise resource planning” concept)
- INTEGRASI, proses yang terintegrasi yang akan meningkatkan efisiensi dan
efektivitas proses. (“just in time” concept)
- PUBLIKASI, memberikan jasa promosi dan komunikasi atas produk dan jasa
yang dipasarkan. (“electronic cataloging” concept)
- INTERAKSI, pertukaran data atau informasi antar berbagai pihak yang akan
meminimalkan “human error” (“electronic data interchange/EDI” concept)
- TRANSAKSI, kesepakatan antara 2 pihak untuk melakukan transaksi yang
melibatkan institusi lainnya sebagai pihak yang menangani pembayaran.
(“electronic payment” concept)
1.3 KEUNTUNGAN E-COMMERCE
Keuntungan e-commerce bagi bisnis :
Dengan melakukan kegiatan bisnis secara online, perusahaan-perusahaan dapat
menjangkau pelanggan di seluruh dunia. Oleh karena itu dengan memperluas bisnis
mereka, sama saja dengan meningkatkan keuntungan. Pelaku bisnis dapat
mengumpulkan informasi mengenai para pelanggannya melalui penggunaan
cookies. Cookies merupakan file kecil yang terdapat di dalam hard disk pemakai
PROSES DENGAN E-COMMERCE
PEMBELI PENJUAL
E-COMMERCE GATEWAY
PO
INVOICE
SN
Pengenalan Electronic Commerce 4
pada saat pemakai tersebut memasuki sebuah website. Cookies membantu operator
website tadi untuk mengumpulkan informasi mengenai kebiasaan membeli yang
dilakukan oleh sekelompok orang. Informasi ini tidak terhingga nilainya bagi bisnis
karena informasi tadi menjadikan pelaku bisnis membuat target periklanannya lebih
baik dengan informasi yang lebih baik mengenai demografis.
Keuntungan lainnya bahwa e-commerce menawarkan pengurangan sejumlah biaya
tambahan. Sebuah perusahaan yang melakukan bisnis di internet akan mengurangi
biaya tambahan karena biaya tersebut tidak digunakan untuk gedung dan pelayanan
pelanggan (customer service), jika dibandingkan dengan jenis bisnis tradisional. Hal
ini membantu perusahaan dalam meningkatkan keuntungannya. Salah satu jenis
bisnis yang mengambil keuntungan dari e-commerce adalah perbankan.
Keuntungan e-commerce bagi konsumen :
Seperti halnya bisnis yang berkeinginan merangkul e-commerce sebagai suatu cara
yang sah untuk melakukan kegiatan bisnis, konsumen juga berkeinginan mengambil
keuntungan dari seluruh kemungkinan yang ditawarkan oleh e-commerce.
Keuntungan yang terbesar bagi konsumen adalah melakukan bisnis secara online
dengan mudah. Seorang pembeli di internet dapat menggunakan komputer
pribadinya pagi atau malam selama 7 hari per minggu untuk membeli hampir semua
barang. Seorang konsumen tidak perlu mengantri di toko atau bahkan meninggalkan
rumahnya; yang dilakukan hanya mengklik sebuah produk yang ingin dibelinya,
memasukkan informasi kartu kreditnya, kemudian menunggu produk itu tiba melalui
pos.
Beberapa perusahaan e-commerce telah membuat proses ini lebih mudah.
Beberapa toko online menyimpan informasi kartu kredit pembelinya di server
mereka, sehingga informasi yang dibutuhkan hanya dimasukkan sekali saja.
Beberapa bisnis online bahkan tidak mengirimkan produk-produknya ke pelanggan
melalui pos, khususnya yang menjual software komputer. Sebagai contoh :
beyon.com mengizinkan para pelanggannya untuk men-download software yang
dibelinya langsung ke komputer mereka. Produk-produk lain seperti video dan musik
akan tersedia dengan cara seperti ini pada saat mendatang, sejalan dengan
meningkatnya bandwidth dari waktu ke waktu dan waktu download yang meningkat.
Keuntungan lainnya yang ditawarkan oleh e-commerce ke konsumen adalah
pengurangan biaya. Perusahaan yang menjual saham secara online, seperti etrade.
com membebankan biaya hanya sekitar $ 10 per perdagangan, yang jauh lebih
murah jika dibandingkan dengan membeli saham tersebut melalui perantara saham
tradisional.
Secara ringkas keuntungan e-commerce tersebut adalah sebagai berikut :
- Bagi Konsumen : harga lebih murah, belanja cukup pada satu tempat.
- Bagi Pengelola bisnis : efisiensi, tanpa kesalahan, tepat waktu
- Bagi Manajemen : peningkatan pendapatan, loyalitas pelanggan.
Pengenalan Electronic Commerce 5
1.4 PELUANG E-COMMERCE
Dengan memanfaatkan teknologi informasi dengan e-commerce, akan
mendatangkan peluang yang luas terutama munculnya proses bisnis baru dan
jasa/produk baru dengan diperolehnya pasar baru bagi perusahaan/organisasi yang
menggunakan e-commerce. Gambar 1.3 di bawah ini menunjukkan bagaimana ecommerce
akan menciptakan peluang baru tersebut.
Gambar 1.3. Peluang E-Commerce
Pada gambar 1.3 dijelaskan bahwa terjadi hubungan timbal balik antara pasar baru
yang diperoleh dengan pemanfaatan e-commerce,demikian juga hubungan timbal
balik antara perusahaan dengan pemasok, konsumen dan partner kerjanya.
Hubungan perusahaan dengan pemasok dan partner kerjanya akan memunculkan
peluang terciptanya proses bisnis baru, sedangkan hubungan perusahaan dengan
konsumen dan partner kerjanya akan memunculkan peluang terciptanya
jasa&produk baru yang dihasilkan oleh perusahaan.
1.5 DEFINISI ELECTRONIC COMMERCE
Apa sebenarnya arti E-commerce (electronnic commerce atau EC) ? E-commerce
merupakan suatu istilah yang mulai banyak digunakan belakangan ini, suatu contoh
kata yang sering didengungkan, kata yang berhubungan dengan internet dimana
tidak seorangpun mengetahui dengan pasti definisi tersebut. Berikut ini akan
dipaparkan mengenai pengertian e-commerce yang terdapat pada website atau
menurut para ahli yang dituangkan dalam website tersebut.
Pada website whatis.com terdapat pengertian e-commerce yaitu berhubungan
dengan pembelian dan penjualan barang atau jasa melalui internet, khususnya
World wide web.
SUPPLIERS CUSTOMERS
PARTNERS
NEW MARKETS
NEW BUSINESS
PROCESSES
NEW PRODUCTS
& SERVICES
ENTERPRISE
Pengenalan Electronic Commerce 6
Menurut Robert E. Johnson, III (http://www.cimcor.com), e-commerce merupakan
suatu tindakan melakukan transaksi bisnis secara elektronik dengan menggunakan
internet sebagai media komunikasi yang paling utama.
Pada website ECARM (The Society For Electronic Commerce And Rights
Management) dijelaskan bahwa e-commerce secara umum menunjukkan seluruh
bentuk transaksi yang berhubungan dengan aktifitas-aktifitas perdagangan, termasuk
organisasi dan perorangan yang berdasarkan pada pemrosesan dan transmisi data
dijital termasuk teks, suara, dan gambar-gambar visual (OECD, 1997).
Pada website Planetweb E-commerce Solutions, e-commerce memiliki arti bahwa
sebuah website dapat menjadi sebuah modal bagi perusahaan, dimana website
tersebut dapat menghasilkan uang dan dapat menggambarkan perusahaan anda di
internet pada saat yang bersamaan.
Pada website E-commerce Net, secara sederhana dijelaskan bahwa e-commerce
adalah menjual barang dagangan dan / atau jasa melalui internet. Seluruh pelaku
yang terlibat dalam bisnis praktis diaplikasikan disini, seperti customer service,
produk yang tersedia, kebijakan-kebijakan pengembalian barang dan uang,
periklanan, dll.
Menurut Gary Coulter dan John Buddemeir (E-commerce Outline) : e-commerce
berhubungan dengan penjualan, periklanan, pemesanan produk, yang semuanya
dikerjakan melalui internet. Beberapa perusahaan memilih untuk menggunakan
kegiatan bisnis ini sebagai tambahan metode bisnis tradisional, sementara yang
lainnya menggunakan internet secara eksklusif untuk mendapatkan para pelanggan
yang berpotensi.
Menurut Donna Perry, pengertian e-commerce sangat sederhana yaitu kemampuan
untuk melakukan bisnis secara elektronik melalui komputer, fax, telefon, dsb.
Menurutnya untuk menjual produk dan / atau jasa di internet, sebuah perusahaan
membutuhkan :
• Komputer – bukan hanya beberapa komputer, tetapi dibutuhkan sebuah server
dengan kapasitas besar dan kecepatan tinggi yang memungkinkan Secure
Socket Layer (SSL) mempunyai enkripsi yang aman. Server ini harus benarbenar
stabil.
• Merchant account – yang diperoleh melaui sebuah bank atau institusi keuangan
dan mengizinkan perusahaan menerima kartu kredit sebagai bentuk
pembayarannya. Rekening ini sebaiknya menggunakan sebuah institusi yang
mengetahui tentang perdagangan di internet dan yang menawarkan pemrosesan
transaksi online secara real-time.
• Website – sebuah website e-commerce.
1.6 RUANG LINGKUP E-COMMERCE
Berdasarkan ruang lingkupnya, merupakan bagian dari Electronic Business seperti
digambarkan pada gambar 1.4 berikut :
Pengenalan Electronic Commerce 7
Gambar 1.4 Ruang Lingkup E-Commerce
ELECTRONIC BUSINESS, merupakan lingkup aktivitas perdagangan secara
elektronik dalam arti luas.
ELECTRONIC COMMERCE, merupakan lingkup perdagangan yang dilakukan
secara elektronik, dimana di dalamnya termasuk :
- Perdagangan via Internet (Internet Commerce)
- Perdagangan dengan fasilitas Web Internet (Web-Commerce)
- Perdagangan dengan sistem pertukaran data terstruktur secara elektronik
(Electronic Data Interchange/EDI).
1.7 KERANGKA DASAR E-COMMERCE
Aplikasi e-commerce disusun berdasarkan infrastruktur teknologi yang sudah ada,
yaitu kombinasi antara komputer, jaringan komunikasi, dan software komunikasi
sehingga menjadi Information Superhighway. Gambar 1.5 menunjukkan berbagai
aplikasi e-commerce yang tidak akan berjalan tanpa hal-hal yang terdapat dalam
infrastruktur berikut :
- Jasa bisnis umum, sebagai jasa untuk proses pembelian & penjualan.
- Distribusi pesan dan informasi, sebagai sarana pengiriman dan pengambilan
informasi.
- Isi Multimedia dan Publikasi Jaringan, untuk pembuatan produk dan sarana
mengkomunikasikannya.
- Information Superhighway, sebagai landasan utama untuk penyediaan sistem
highway (jalan utama) dimana seluruh aktivitas e-commerce akan menggunakan
jalan utama tersebut.
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
Electronic Commerce
Electronic Commerce (e-commerce) merupakan konsep baru yang bias
digambarkan sebagai proses jual beli barang atau jasa pada World Wide Web Internet
(Shim, Quershi, Siegel, Siegel, 2000 dalam buku M. Suyanto, 11, 2003) atau proses jual
beli atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan informasi termasuk
internet (Turban, Lee, King, Chung, 2000 dalam buku M. Suyanto,11,2003).
Sedangkan menurut Kalakota dan Whinston (1997) dalam buku M. Suyanto (2003)
mendefinisikan e-commerce dari beberapa perspektif berikut :
1. Perspektif Komunikasi : e-commerce merupakan pengiriman indormasi,
produk/layanan, atau pembayaran melalui lini telepon, jaringan computer atau
sarana eletronik lainnya.
2. Perspektif Proses Bisnis : e-commerce merupakan aplikasi teknologi
menuju otomisasi transaksi dan aliran kerja perusahaan.
3. Perspektif Layanan: e-commerce merupakan salah satu alat yang memenuhi
keinginan perusahaan, konsumen dan manajemen dalam memangkas service cost
ketika meningkatkan mutu barang dan kecepatan pelayanan.
4. Perspektif Online: e-commerce berkaitan dengan kapasitas jual beli produk dan
informasi di internet dan jasa online lainnya.
Penggolongan e-commerce yang lazim dilakukan orang ialah berdasarkan sifat
transaksinya. Menurut M. Suyanto (2003) tipe-tipe berikut segera bisa dibedakan :
1. Business to business (B2B)
2. Business to Consumer (B2C)
3. Consumer to Consumer (C2C)
4. Consumer to Business (C2B)
5. Non Business e-Commerce
6. Intrabusiness (Organizational) e-Commerce
Manfaat yang dapat diperoleh dari e-commerce bagi organisasi menurut M. Suyanto
(2003) adalah :
1. Memperluas market place hingga ke pasar nasional dan international.
2. Menurunkan biaya pembuatan, pemrosesan, pendistribusian, penyimpanan dan
pencarian informasi yang menggunakan kertas.
3. Memungkinkan pengurangan inventory dan overhead dengan menyederhanakan
supply chain dan management tipe “pull”.
4. Mengurangi waktu antara outlay modal dan penerimaan produk dan jasa.
5. Mendukung upaya-upaya business process reengineering.
6. Memperkecil biaya telekomunikasi – internet lebih murah dibanding VAN.
7. Akses informasi lebih cepat
Selain mempunyai manfaat bagi perusahaan, menurut M. Suyanto (2003) ecommerce
juga mempunyai manfaat bagi konsumen, yaitu :
1. Memungkinkan pelanggan untuk berbelanja atau melakukan transaksi lain selama
24 jam sehari sepanjang tahun dari hampir setiap lokasi dengan menggunakan
fasilitas Wi-Fi.
2. Memberikan lebih banyak pilihan kepada pelanggan.
3. Pengiriman menjadi sangat cepat.
4. Pelanggan bisa menerima informasi yang relevan secara detail dalam hitungan
detik, bukan lagi hari atau minggu.
5. Memberi tempat bagi para pelanggan lain di electronic community dan bertukar
pikiran serta pengalaman.
6. Memudahkan persaingan yang ada pada akhirnya akan menghasilkan diskon secara
substansial.
Menurut M. Suyanto (2003) selain manfaat terhadap organisasi, konsumen ecommerce
juga mempunyai manfaat bagi masyarakat, antara lain :
1. Memungkinkan orang untuk bekerja di dalam rumah dan tidak harus keluar rumah
untuk berbelanja. Ini berakibat menurunkan arus kepadatan lalu lintas di jalan serta
mengurangi polusi udara.
2. Memungkinkan sejumlah barang dagangan dijual dengan harga lebih rendah.
3. Memungkinkan orang di negara-negara dunia ketiga dan wilayah pedesaan untuk
menikmati aneka produk dan jasa yang akan susah mereka dapatkan tanpa ecommerce.
Penggunaan dan manfaat e-commerce dalam bisnis
Manfaat yang dirasakan perusahaan khususnya untuk kepentingan pelanggan
memperlihatkan bahwa e-commerce dapat memberikan manfaat :
1. Mendapatkan pelanggan baru. Studi yang menyebutkan bahwa manfaat
penggunaan e-commerce dalam bisnis adalah mendapatkan pelanggan baru
dikemukakan oleh Hamill dan Gregory, 1997 dan Swatman, 1999 serta Hoffman
dan Novak, 2000. Digunakannya e-commerce memungkinkan perusahaan tersebut
mendapatkan pelanggan baru baik itu yang berasal dari pasar domestik maupun
pasar luar negeri.
2. Menarik konsumen untuk tetap bertahan. Studi yang dilakukan oleh Daniel &
Storey, 1997 di industri perbakan menemukan bahwa dengan adanya layanan ebanking
membuat nasabah tidak berpindah ke bank lain. Selain itu bank juga akan
mendapatkan pelanggan baru yang berasal dari bank-bank yang bertahan dengan
teknologi lama.
3. Meningkatkan mutu layanan. Dengan adanya e-commerce memungkinkan
perusahaan dapat meningkatkan layanan dengan melakukan interkasi yang lebih
personal sehingga dapat memberikan informasinya sesuai dengan apa yang
diinginkan oleh konsumen. Studi yang menyebutkan bahwa penggunaan ecommerce
dapat bermanfaat untuk meningkatkan mutu layanan ini dikemukakan
oleh Gosh, 1998
4. Melayani konsumen tanpa batas waktu. Studi yang dilakukan oleh Daniel &
Storey, 1997 menemukan bahwa adanya pelanggan dapat melakukan transaksi dan
memanfaatkan layanan suatu perusahaan tanpa harus terikat dengan waktu tutup
ataupun buka dari suatu perusahaan tersebut.
HASIL PENELITIAN
Berikut akan dikemukakan hasil temuan di lapangan yang diperoleh mengenai
sample penelitian yang meliputi : Omzet, bidang usaha, wilayah penjualan, tahun
penggunaan e-commerce, penggunaan internet pada bisnis serupa, sumber daya yang
harus dipersiapkan, hambatan serta kendala, manfaat penerapan e-commerce, biaya yang
dikeluarkan untuk e-commerce, korelasi biaya pengadaan e-commerce.
Omzet
Omzet yang dimaksud dalam penelitian ini adalah omzet penjualan yang berhasil
diperoleh perusahaan per bulan. Dari 27 perusahaan (sample penelitian dapat dilihat pada
lampiran 1). Sebanyak 4 perusahaan tidak merespon atau tidak memberikan jawaban. Hal
ini dimungkinkan karena omzet penjualan adalah data pribadi dari perusahaan itu sendiri
dan untuk dikonsumsi dari kalangan internal.
Omzet Penjualan Perusahaan
Presentase tertinggi adalah responden yang omzet penjualannya berkisar antara
10.000.000 sampai dengan 45.000.000 59 % sedangkan presentase yang terendah adalah
dengan omzet penjualan berkisar antara 46.000.000 sampai dengan 100.000.000 yaitu
sebesar 26% sedangkan yang tidak menjawab sebesar 15%.
Ditinjau dari bidang usaha dapat diketahui bahwa perusahaan yang menjadi sampel
penelitian memiliki bidang usaha di bidang jasa sebanyak 19 perusahaan serta yang
bergerak di bidang dagang 8 perusahaan serta yang bergerak di bidang manufaktur adalah
perusahaan.
Bidang Usaha Perusahaan
Presentase tertinggi adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha Jasa dengan
presentase sebesar 70 % dan presentase terbesar kedua adalah 30 % yang bergerak di
bidang dagang dan yang bergerak di bidang manufaktur adalah 0 %.
Wilayah Penjualan
Ditinjau dari wilayah penjualan atau pasar yang dituju perusahaan dapat diketahui
bahwa perusahaan yang menjadi responden memiliki pasar sebagian besar wilayah
indonesia sebesar 78%, pasar indonesia dan luar negeri 22 % sedangkan pasar jawa timur
tidak ada dikarenakan responden dari kuisioner yang merespon adalah dari luar jawa
timur sehingga pasar jawa timur sebesar 0 %.
Tahun Penggunaan E-Commerce
Berdasarkan pada tabel dan gambar diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 3
perusahaan menerapkan e-commerce mulai dari tahun 2002, yang memulai pada tahun
2003 sebanyak 9 perusahaan, sedangkan yang memulai pada tahun 2004 sebanyak 11
perusahaan dan yang memulai pada tahun 2005 adalah 4 perusahaan.
Perusahaan yang diteliti menerapkan e-commerce mulai dari tahun 2004 sedangkan yang
memulai pada tahun 2003 adalah sebesar 33 % sedangkan yang memulai pada tahun
2005 sebesar 15 % sedangkan yang paling sedikit perusahaan memulai penggunaan ecommerce
adalah pada tahun 2002 yaitu sebesar 11%. Hal ini dapat mengindikasikan
bahwa penerapan e-commerce belum terlalu lama dipahami oleh perusahaan.
Penggunaan Internet pada Bisnis Sejenis
Dalam penelitian ini juga berusaha menggali persepsi responden terhadap
penggunaan internet pada bisnis sejenis. Hasil yang ditemukan di sajikan pada tabel dan
diagram berikut ini:
Sumber Daya yang Disiapkan
Suatu perusahaan jika ingin memulai sesuatu yang baru maka akan ada beberapa
hal yang dipersiapkan begitu juga sumber daya yang dipersiapkan oleh 27 perusahaan.
dari itu kesimpulan dari pertanyaan ini adalah bahwa setiap perusahaan mempersiapkan
SDM yang berkompeten sebesar 74% dan teknologi yang mendukung sebesar 26%
Adapun yang dimaksud oleh Sumber Daya Manusia oleh perusahaan perusahaan tersebut
adalah : bahwa ketika suatu perusahaan mempersiapkan untuk menerapkan e-commerce
maka sumber daya yang harus disiapkan yang paling penting menurut mereka adalah
Sumber Daya Manusia itu sendiri dimana sumber daya manusia itu sendiri menurut
perusahaan mencakup tenaga maintenance, operator, operator server, tenaga desain web,
teknisi jaringan. Sedangkan yang dimaksud dengan teknologi yang dipersiapkan untuk
menerapkan e-commerce disini adalah menurut perusahaan adalah teknologi yang berupa
jaringan yang luas sehingga dapat diakses dari manapun juga.
Hambatan/Kendala dalam penerapan e-commerce
Pada hasil penelitian ini penjelasan dalam bentuk tabulasi tersebut tidak berjumlah
27 perusahaan dikarenkan setiap perusahaan mempunyai jawaban lebih dari satu. Segala
sesuatu yang baru akan dijalankan pasti mempunyai suatu hambatan ataupun kendala
demikian juga perusahaan yang melakukan penerapan e-commerce mempunyai beberapa
hambatan dimana hambatan yang terbesar terletak pada sumber daya yang ada dimana
sumber daya yang ada kurang mampu untuk bersaing dalam dunia teknologi dengan
presentase sebesar 45% kemudian hambatan yang kedua adalah masalah perijinan dengan
presentase sebesar 24% dimana masalah perijinan ini menurut beberapa perusahaan
disebabkan masalah birokrasi perijinan dari lingkungan sekitar yang sangat sulit,
sedangkan yang ketiga adalah informasi mengenai e-commerce sebanyak 19% dan
berikutnya mengenai ISP sebesar 10% dimana masalah ISP disini masih belum memadai
Hambatan/ Kendala dalam Penerapan ecommerce
Perijinan
ISP yang berkompeten ataupun yang menyediakan layanan yang memuaskan ,
kuantitasnya masih sedikit dan yang terakhir adalah marketing sebesar 2%. Untuk lebih
jelasnya akan disajikan dalam tabel 7 serta diagram 8.
Manfaat penerapan e-commerce
Pada hasil penelitian ini penjelasan dalam bentuk tabulasi tersebut tidak berjumlah
27 perusahaan dikarenkan setiap perusahaan mempunyai jawaban lebih dari satu. Setelah
menerapkan e-commerce responden perusahaan telah memperoleh manfaat yang
dirasakan dengan penerapan e-commerce tersebut.
Adapun yang menjadi manfaat terbesar adalah e-commerce dapat meningkatkan
omzet penjualan hal tersebut dapat dilihat dengan presentase sebesar 31% manfaat
berikutnya adalah peningkatan jumlah pelanggan dengan presentase sebesar 25% dan
yang berikutnya adalah perluasan jangkauan bisnis serta sarana promosi dengan 16 %
serta peluang terbukanya bisnis baru dan kepuasan pelanggan sama rata yaitu 5% serta
yang terakhir adalah kemudahan hubungan relasi yaitu hanya 2%, untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada gambar 9.
Biaya Penggunaan e-commerce
Adapun biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan adalah sebesar kurang dari
3.000.000 dengan presentase sebesar 45% kemudian lebih dari 4.000.000 sebesar 31%
selanjutnya > 3.500.000 presentase sebesar 12% dan berturut-turut adalah lebih dari
5.000.000 dengan 8% dan lebih dari 25.000.000 dengan 4 %
Korelasi biaya pengadaan e-commerce dan manfaatnya
Dari 27 perusahaan yang diteliti pada penelitian kali ini mutlak semuanya mengambil
keputusan bahwa biaya yang dikeluarkan seimbang dengan manfaat yang diperoleh
dengan adanya penerapan pada e-commerce. Dan hal itu dibuktikan dengan tingkat
jawaban ya dengan presentase sebesar 93% dan 7% tidak menjawab apakah seimbang
atau tidak. Untuk lebih jelasnya akan pembagian apakah biaya yang dikeluarkan
seimbang atau tidaknya akan disajikan dalam diagram 11 berikut ini.
Dimana dari sana dapat diketahui seberapa besar apa saja yang menjadi motif
bagi perusahaan untuk menerapkan e-commerce. Dimana interval skala 1 – 5 tersebut
mempunyai keterangan: 1 = Sangat rendah harapan perusahaan, 2 = Rendah harapan
perusahaan, 3 = Netral, 4 = Lumayan dan 5 = Sangat tinggi harapan perusahan.
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,
maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1. Berdasarkan analisis deskriptif faktor motif pada tabel 12 dapat disimpulkan bahwa
faktor yang melandasi perusahaan terdorong menggunakan e-commerce terdiri dari
enam faktor yaitu yang menjadi harapan tertinggi bagi para perusahaan ketika ingin
menerapkan e-commerce :
a. Mengakses Pasar global 56%
b. Mempromosikan produk 63%
c. Membangun Merk 56%
d. Mendekatkan dengan pelanggan 74%
e. Membantu komunikasi lebih cepat dengan pelanggan 63%
f. Memuaskan pelanggan 56%
2. Berdasarkan analisis yang kedua yaitu analisis deskritpif faktor manfaat pada tabel
4.13 yang diperoleh oleh perusahaan dengan adanya penerapan e-commerce terdiri
dari dua faktor yaitu yang menjadi manfaat terbesar perusahaan setelah menerapkan
e-commerce :
a. Kepuasan konsumen 74%
b. Keunggulan bersaing 81%
DAFTAR PUSTAKA
Daniel, E and Hugh Wilson, 2002, Adoption Intentions and Benefits Realised : A study
of e – commerce in UK SMEs, Journal Of Small Business and Enterprise
Development, Vol 9, No. 4.pp 331-348
Daniel, E.M and Storey, C, 1997, On – Line banking strategic and management
challenges, Long Range Planning, Vol. 30, no.6,pp. 890-898
Djarwanto dan Pangestu S, Metode Penelitian ;108
Drew, S, 2003, Strategic uses of e-commerce by SMEs in the east of England, European
Management Journal, Vol. 21, pp. 79-88
Gosh, S, 1998, Making Business sense of the internet, Harvard Business Review, March
– april, pp. 126-134
Hamill,J, and Gregory, K,1997, Internet Marketing in the Internationalization of UK
SMEs, Journal of Marketing Management, Vol 13. pp. 9-28
Hofman, D.L and Novak, 1995, How to acquire Customers on the Web, Harvard
Business Review, May – June, pp.179 – 188
Imam, Ghozali, 2001, Aplikasi Multivariate dengan program SPSS, Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
M. Rizal Palil, 2004, The Effect of E-Commerce on Malaysian Tax System, Vol 6 no 1,
puslit.petra.ac.id diakses tanggal 10 Oktober 2005
M. Suyanto, 2003, Strategi Periklanan pada E-Commerce Perusahaan Top Dunia, Andi
Yogyakarta
Michael, E. Porter, 2001, Strategy and the Internet, Harvard Business Review, March,
pp. 63-78
Mulyadi, 2002, Auditing, Salemba Empat, Cetakan ke-1 Jakarta
Nur Inriantoro dan Bambang S, 2002, Sample dan Populasi : 115
Oviliani Yenty Yuliana, 2000, Penggunaan Teknologi Internet dalam Bisnis, Vol 2 no
1, puslit.petra.ac.id diakses tanggal 10 Oktober 2005
Poon, S and Swatman,P.M.C, 1999, An Exploratory Study of Small Business Internet
Commerce Issues, Information and Management, Vol 35, pp.9-18
Referensi :
srini.staff.gunadarma.ac.id
spicaalmilia.files.wordpress.com
Walaupun istilah Electronic Commerce baru beberapa tahun terakhir mendapat
perhatian, sebenarnya Electronic Commerce telah ada dalam berbagai bentuk
selama lebih dari 20 tahun. Teknologi yang disebut dengan Electronic Data
Interchange (EDI) dan Electronic Funds Transfer (EFT) pertama kali diperkenalkan
pada akhir tahun 1970-an. Pertumbuhan penggunaan kartu kredit, Automated Teller
Machines dan perbankan via telepon di tahun 1980-an juga merupakan bentukbentuk
Electronic Commerce.
Komersialisasi dan privatisasi internet yang meningkat beberapa tahun yang lalu,
telah menjadi dasar pertumbuhan Electronic Commerce. Infrastruktur digital yang
menyediakan sarana efisien untuk komunikasi dan pertukaran informasi menjadi
media baru yang menarik untuk Electronic Commerce. Di masa lalu, dunia bisnis
bisa melakukan aktivitas antara satu dan lainnya melalui jaringan khusus tapi
pertumbuhan drastis dari internet telah merubah paradigma tersebut dan akhirnya
menjadikannya lebih luas. Electronic Commerce tradisional saat ini bisa dilakukan
oleh pendatang baru dengan skala international.
Istilah e-commerce dapat saja diartikan berbeda-beda oleh setiap orang, yang
penting untuk dimengerti adalah persamaan-persamaannya : e-commerce
melibatkan lebih dari satu perusahaan, dan dapat diaplikasikan hampir di setiap jenis
hubungan bisnis.
Sampai saat ini, website hanya terbatas pada informasi yang diberikan untuk
konsumen mengenai perusahaan dan apa yang ditawarkan oleh perusahaan
tersebut. Para pengunjung di website dapat melakukan lebih daripada hanya melihat
informasi ini, mereka bisa mengirimkan e-mail atau mengisi sebuah formulir, dan
membuat perjanjian yang lebih dari sekedar arti perjanjian secara tradisional. Ecommerce
mengizinkan anda untuk menjual produk-produk dan jasa secara online.
Calon pelanggan atau konsumen dapat menemukan website anda, membaca dan
melihat produk-produk, memesan dan membayar produk-produk tersebut secara
online.
Terdapat dua jenis perusahaan yang melakukan bisnis di internet. Jenis yang
pertama adalah perusahaan yang semata-mata hanya berada di internet.
Perusahaan jenis ini tidak mempunya toko atau melakukan bisnis secara tradisional.
Sebagai contoh : amazon.com dan cdnow.com. Sedangkan jenis perusahaan lainnya
menggunakan e-commerce di internet sebagai pengganti kegiatan bisnis yang ada.
Contoh jenis perusahaan ini adalah Barnes dan Noble. Selain menjual buku-buku di
tokonya ke negara lain, Barnes dan Noble mengoperasikan website-nya dimana
konsumen dapat mencari buku-buku yang menarik baginya untuk dibeli, dan
kemudian mereka dapat memesannya melalui website tersebut.
Pengenalan Electronic Commerce 2
Banyak perusahaan telah berpindah ke e-commerce dengan berbagai alasan.
Dengan menggunakan internet untuk menjual dan memasarkan produk-produknya,
perusahaan tersebut dapat menjangkau banyak pelanggan di seluruh dunia. Dengan
menggunakan teknologi baru ini, banyak perusahaan dapat memajukan penjualan
produk-produknya. Sebagai contoh : perusahaan komputer Compaq mulai menjual
komputer pribadi secara online pada musim gugur tahun lalu (1999), dan
menggunakan search engine Alta Vista, yang ditampilkan sebanyak 40 juta kali per
hari untuk mengajak pelanggan ke alamat compaq.com dan shopping.com, dimana
komputer pribadi tersebut dijual. Sebagai hasilnya, penjualan komputer pribadi
Compaq sangat tinggi yaitu hampir tiga kali lebih banyak dari yang diharapkan.
1.2 KELEBIHAN ELECTRONIC COMMERCE
Secara sederhana, perbedaan antara proses perdagangan secara manual dengan
menggunakan e-commerce dapat digambarkan pada gambar 1.1 dan gambar 1.2
Gambar 1.1 Proses Bisnis Manual
PEMBELI
1. Entry dokumen
3. FAX dokumen
4. Kirim dokumen
asli lewat kurir
2. Cetak dokumen 1. Terima dokumen
via FAX
PENJUAL
2. Entry ulang
dokumen ke
aplikasi penjual
3. Terima
Dokumen asli
PSTN
PROSES MANUAL
Pengenalan Electronic Commerce 3
Gambar 1.2 Proses Bisnis dengan E-Commerce
Dari gambar di atas, jelas terlihat perbedaan mendasar antara proses manual dan
dengan e-commerce, dimana pada proses dengan e-commerce terjadi efisiensi pada
penggunaan fax, pencetakan dokumen, entry ulang dokumen, serta jasa kurir.
Efisiensi tersebut akan menunjukkan pengurangan biaya dan waktu/kecepatan
proses. Kualitas transfer data pun lebih baik, karena tidak dilakukan entry ulang yang
memungkinkan terjadinya human error.
Secara ringkas e-commerce mampu menangani masalah berikut :
- OTOMATISASI, proses otomatisasi yang menggantikan proses
manual.(“enerprise resource planning” concept)
- INTEGRASI, proses yang terintegrasi yang akan meningkatkan efisiensi dan
efektivitas proses. (“just in time” concept)
- PUBLIKASI, memberikan jasa promosi dan komunikasi atas produk dan jasa
yang dipasarkan. (“electronic cataloging” concept)
- INTERAKSI, pertukaran data atau informasi antar berbagai pihak yang akan
meminimalkan “human error” (“electronic data interchange/EDI” concept)
- TRANSAKSI, kesepakatan antara 2 pihak untuk melakukan transaksi yang
melibatkan institusi lainnya sebagai pihak yang menangani pembayaran.
(“electronic payment” concept)
1.3 KEUNTUNGAN E-COMMERCE
Keuntungan e-commerce bagi bisnis :
Dengan melakukan kegiatan bisnis secara online, perusahaan-perusahaan dapat
menjangkau pelanggan di seluruh dunia. Oleh karena itu dengan memperluas bisnis
mereka, sama saja dengan meningkatkan keuntungan. Pelaku bisnis dapat
mengumpulkan informasi mengenai para pelanggannya melalui penggunaan
cookies. Cookies merupakan file kecil yang terdapat di dalam hard disk pemakai
PROSES DENGAN E-COMMERCE
PEMBELI PENJUAL
E-COMMERCE GATEWAY
PO
INVOICE
SN
Pengenalan Electronic Commerce 4
pada saat pemakai tersebut memasuki sebuah website. Cookies membantu operator
website tadi untuk mengumpulkan informasi mengenai kebiasaan membeli yang
dilakukan oleh sekelompok orang. Informasi ini tidak terhingga nilainya bagi bisnis
karena informasi tadi menjadikan pelaku bisnis membuat target periklanannya lebih
baik dengan informasi yang lebih baik mengenai demografis.
Keuntungan lainnya bahwa e-commerce menawarkan pengurangan sejumlah biaya
tambahan. Sebuah perusahaan yang melakukan bisnis di internet akan mengurangi
biaya tambahan karena biaya tersebut tidak digunakan untuk gedung dan pelayanan
pelanggan (customer service), jika dibandingkan dengan jenis bisnis tradisional. Hal
ini membantu perusahaan dalam meningkatkan keuntungannya. Salah satu jenis
bisnis yang mengambil keuntungan dari e-commerce adalah perbankan.
Keuntungan e-commerce bagi konsumen :
Seperti halnya bisnis yang berkeinginan merangkul e-commerce sebagai suatu cara
yang sah untuk melakukan kegiatan bisnis, konsumen juga berkeinginan mengambil
keuntungan dari seluruh kemungkinan yang ditawarkan oleh e-commerce.
Keuntungan yang terbesar bagi konsumen adalah melakukan bisnis secara online
dengan mudah. Seorang pembeli di internet dapat menggunakan komputer
pribadinya pagi atau malam selama 7 hari per minggu untuk membeli hampir semua
barang. Seorang konsumen tidak perlu mengantri di toko atau bahkan meninggalkan
rumahnya; yang dilakukan hanya mengklik sebuah produk yang ingin dibelinya,
memasukkan informasi kartu kreditnya, kemudian menunggu produk itu tiba melalui
pos.
Beberapa perusahaan e-commerce telah membuat proses ini lebih mudah.
Beberapa toko online menyimpan informasi kartu kredit pembelinya di server
mereka, sehingga informasi yang dibutuhkan hanya dimasukkan sekali saja.
Beberapa bisnis online bahkan tidak mengirimkan produk-produknya ke pelanggan
melalui pos, khususnya yang menjual software komputer. Sebagai contoh :
beyon.com mengizinkan para pelanggannya untuk men-download software yang
dibelinya langsung ke komputer mereka. Produk-produk lain seperti video dan musik
akan tersedia dengan cara seperti ini pada saat mendatang, sejalan dengan
meningkatnya bandwidth dari waktu ke waktu dan waktu download yang meningkat.
Keuntungan lainnya yang ditawarkan oleh e-commerce ke konsumen adalah
pengurangan biaya. Perusahaan yang menjual saham secara online, seperti etrade.
com membebankan biaya hanya sekitar $ 10 per perdagangan, yang jauh lebih
murah jika dibandingkan dengan membeli saham tersebut melalui perantara saham
tradisional.
Secara ringkas keuntungan e-commerce tersebut adalah sebagai berikut :
- Bagi Konsumen : harga lebih murah, belanja cukup pada satu tempat.
- Bagi Pengelola bisnis : efisiensi, tanpa kesalahan, tepat waktu
- Bagi Manajemen : peningkatan pendapatan, loyalitas pelanggan.
Pengenalan Electronic Commerce 5
1.4 PELUANG E-COMMERCE
Dengan memanfaatkan teknologi informasi dengan e-commerce, akan
mendatangkan peluang yang luas terutama munculnya proses bisnis baru dan
jasa/produk baru dengan diperolehnya pasar baru bagi perusahaan/organisasi yang
menggunakan e-commerce. Gambar 1.3 di bawah ini menunjukkan bagaimana ecommerce
akan menciptakan peluang baru tersebut.
Gambar 1.3. Peluang E-Commerce
Pada gambar 1.3 dijelaskan bahwa terjadi hubungan timbal balik antara pasar baru
yang diperoleh dengan pemanfaatan e-commerce,demikian juga hubungan timbal
balik antara perusahaan dengan pemasok, konsumen dan partner kerjanya.
Hubungan perusahaan dengan pemasok dan partner kerjanya akan memunculkan
peluang terciptanya proses bisnis baru, sedangkan hubungan perusahaan dengan
konsumen dan partner kerjanya akan memunculkan peluang terciptanya
jasa&produk baru yang dihasilkan oleh perusahaan.
1.5 DEFINISI ELECTRONIC COMMERCE
Apa sebenarnya arti E-commerce (electronnic commerce atau EC) ? E-commerce
merupakan suatu istilah yang mulai banyak digunakan belakangan ini, suatu contoh
kata yang sering didengungkan, kata yang berhubungan dengan internet dimana
tidak seorangpun mengetahui dengan pasti definisi tersebut. Berikut ini akan
dipaparkan mengenai pengertian e-commerce yang terdapat pada website atau
menurut para ahli yang dituangkan dalam website tersebut.
Pada website whatis.com terdapat pengertian e-commerce yaitu berhubungan
dengan pembelian dan penjualan barang atau jasa melalui internet, khususnya
World wide web.
SUPPLIERS CUSTOMERS
PARTNERS
NEW MARKETS
NEW BUSINESS
PROCESSES
NEW PRODUCTS
& SERVICES
ENTERPRISE
Pengenalan Electronic Commerce 6
Menurut Robert E. Johnson, III (http://www.cimcor.com), e-commerce merupakan
suatu tindakan melakukan transaksi bisnis secara elektronik dengan menggunakan
internet sebagai media komunikasi yang paling utama.
Pada website ECARM (The Society For Electronic Commerce And Rights
Management) dijelaskan bahwa e-commerce secara umum menunjukkan seluruh
bentuk transaksi yang berhubungan dengan aktifitas-aktifitas perdagangan, termasuk
organisasi dan perorangan yang berdasarkan pada pemrosesan dan transmisi data
dijital termasuk teks, suara, dan gambar-gambar visual (OECD, 1997).
Pada website Planetweb E-commerce Solutions, e-commerce memiliki arti bahwa
sebuah website dapat menjadi sebuah modal bagi perusahaan, dimana website
tersebut dapat menghasilkan uang dan dapat menggambarkan perusahaan anda di
internet pada saat yang bersamaan.
Pada website E-commerce Net, secara sederhana dijelaskan bahwa e-commerce
adalah menjual barang dagangan dan / atau jasa melalui internet. Seluruh pelaku
yang terlibat dalam bisnis praktis diaplikasikan disini, seperti customer service,
produk yang tersedia, kebijakan-kebijakan pengembalian barang dan uang,
periklanan, dll.
Menurut Gary Coulter dan John Buddemeir (E-commerce Outline) : e-commerce
berhubungan dengan penjualan, periklanan, pemesanan produk, yang semuanya
dikerjakan melalui internet. Beberapa perusahaan memilih untuk menggunakan
kegiatan bisnis ini sebagai tambahan metode bisnis tradisional, sementara yang
lainnya menggunakan internet secara eksklusif untuk mendapatkan para pelanggan
yang berpotensi.
Menurut Donna Perry, pengertian e-commerce sangat sederhana yaitu kemampuan
untuk melakukan bisnis secara elektronik melalui komputer, fax, telefon, dsb.
Menurutnya untuk menjual produk dan / atau jasa di internet, sebuah perusahaan
membutuhkan :
• Komputer – bukan hanya beberapa komputer, tetapi dibutuhkan sebuah server
dengan kapasitas besar dan kecepatan tinggi yang memungkinkan Secure
Socket Layer (SSL) mempunyai enkripsi yang aman. Server ini harus benarbenar
stabil.
• Merchant account – yang diperoleh melaui sebuah bank atau institusi keuangan
dan mengizinkan perusahaan menerima kartu kredit sebagai bentuk
pembayarannya. Rekening ini sebaiknya menggunakan sebuah institusi yang
mengetahui tentang perdagangan di internet dan yang menawarkan pemrosesan
transaksi online secara real-time.
• Website – sebuah website e-commerce.
1.6 RUANG LINGKUP E-COMMERCE
Berdasarkan ruang lingkupnya, merupakan bagian dari Electronic Business seperti
digambarkan pada gambar 1.4 berikut :
Pengenalan Electronic Commerce 7
Gambar 1.4 Ruang Lingkup E-Commerce
ELECTRONIC BUSINESS, merupakan lingkup aktivitas perdagangan secara
elektronik dalam arti luas.
ELECTRONIC COMMERCE, merupakan lingkup perdagangan yang dilakukan
secara elektronik, dimana di dalamnya termasuk :
- Perdagangan via Internet (Internet Commerce)
- Perdagangan dengan fasilitas Web Internet (Web-Commerce)
- Perdagangan dengan sistem pertukaran data terstruktur secara elektronik
(Electronic Data Interchange/EDI).
1.7 KERANGKA DASAR E-COMMERCE
Aplikasi e-commerce disusun berdasarkan infrastruktur teknologi yang sudah ada,
yaitu kombinasi antara komputer, jaringan komunikasi, dan software komunikasi
sehingga menjadi Information Superhighway. Gambar 1.5 menunjukkan berbagai
aplikasi e-commerce yang tidak akan berjalan tanpa hal-hal yang terdapat dalam
infrastruktur berikut :
- Jasa bisnis umum, sebagai jasa untuk proses pembelian & penjualan.
- Distribusi pesan dan informasi, sebagai sarana pengiriman dan pengambilan
informasi.
- Isi Multimedia dan Publikasi Jaringan, untuk pembuatan produk dan sarana
mengkomunikasikannya.
- Information Superhighway, sebagai landasan utama untuk penyediaan sistem
highway (jalan utama) dimana seluruh aktivitas e-commerce akan menggunakan
jalan utama tersebut.
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
Electronic Commerce
Electronic Commerce (e-commerce) merupakan konsep baru yang bias
digambarkan sebagai proses jual beli barang atau jasa pada World Wide Web Internet
(Shim, Quershi, Siegel, Siegel, 2000 dalam buku M. Suyanto, 11, 2003) atau proses jual
beli atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan informasi termasuk
internet (Turban, Lee, King, Chung, 2000 dalam buku M. Suyanto,11,2003).
Sedangkan menurut Kalakota dan Whinston (1997) dalam buku M. Suyanto (2003)
mendefinisikan e-commerce dari beberapa perspektif berikut :
1. Perspektif Komunikasi : e-commerce merupakan pengiriman indormasi,
produk/layanan, atau pembayaran melalui lini telepon, jaringan computer atau
sarana eletronik lainnya.
2. Perspektif Proses Bisnis : e-commerce merupakan aplikasi teknologi
menuju otomisasi transaksi dan aliran kerja perusahaan.
3. Perspektif Layanan: e-commerce merupakan salah satu alat yang memenuhi
keinginan perusahaan, konsumen dan manajemen dalam memangkas service cost
ketika meningkatkan mutu barang dan kecepatan pelayanan.
4. Perspektif Online: e-commerce berkaitan dengan kapasitas jual beli produk dan
informasi di internet dan jasa online lainnya.
Penggolongan e-commerce yang lazim dilakukan orang ialah berdasarkan sifat
transaksinya. Menurut M. Suyanto (2003) tipe-tipe berikut segera bisa dibedakan :
1. Business to business (B2B)
2. Business to Consumer (B2C)
3. Consumer to Consumer (C2C)
4. Consumer to Business (C2B)
5. Non Business e-Commerce
6. Intrabusiness (Organizational) e-Commerce
Manfaat yang dapat diperoleh dari e-commerce bagi organisasi menurut M. Suyanto
(2003) adalah :
1. Memperluas market place hingga ke pasar nasional dan international.
2. Menurunkan biaya pembuatan, pemrosesan, pendistribusian, penyimpanan dan
pencarian informasi yang menggunakan kertas.
3. Memungkinkan pengurangan inventory dan overhead dengan menyederhanakan
supply chain dan management tipe “pull”.
4. Mengurangi waktu antara outlay modal dan penerimaan produk dan jasa.
5. Mendukung upaya-upaya business process reengineering.
6. Memperkecil biaya telekomunikasi – internet lebih murah dibanding VAN.
7. Akses informasi lebih cepat
Selain mempunyai manfaat bagi perusahaan, menurut M. Suyanto (2003) ecommerce
juga mempunyai manfaat bagi konsumen, yaitu :
1. Memungkinkan pelanggan untuk berbelanja atau melakukan transaksi lain selama
24 jam sehari sepanjang tahun dari hampir setiap lokasi dengan menggunakan
fasilitas Wi-Fi.
2. Memberikan lebih banyak pilihan kepada pelanggan.
3. Pengiriman menjadi sangat cepat.
4. Pelanggan bisa menerima informasi yang relevan secara detail dalam hitungan
detik, bukan lagi hari atau minggu.
5. Memberi tempat bagi para pelanggan lain di electronic community dan bertukar
pikiran serta pengalaman.
6. Memudahkan persaingan yang ada pada akhirnya akan menghasilkan diskon secara
substansial.
Menurut M. Suyanto (2003) selain manfaat terhadap organisasi, konsumen ecommerce
juga mempunyai manfaat bagi masyarakat, antara lain :
1. Memungkinkan orang untuk bekerja di dalam rumah dan tidak harus keluar rumah
untuk berbelanja. Ini berakibat menurunkan arus kepadatan lalu lintas di jalan serta
mengurangi polusi udara.
2. Memungkinkan sejumlah barang dagangan dijual dengan harga lebih rendah.
3. Memungkinkan orang di negara-negara dunia ketiga dan wilayah pedesaan untuk
menikmati aneka produk dan jasa yang akan susah mereka dapatkan tanpa ecommerce.
Penggunaan dan manfaat e-commerce dalam bisnis
Manfaat yang dirasakan perusahaan khususnya untuk kepentingan pelanggan
memperlihatkan bahwa e-commerce dapat memberikan manfaat :
1. Mendapatkan pelanggan baru. Studi yang menyebutkan bahwa manfaat
penggunaan e-commerce dalam bisnis adalah mendapatkan pelanggan baru
dikemukakan oleh Hamill dan Gregory, 1997 dan Swatman, 1999 serta Hoffman
dan Novak, 2000. Digunakannya e-commerce memungkinkan perusahaan tersebut
mendapatkan pelanggan baru baik itu yang berasal dari pasar domestik maupun
pasar luar negeri.
2. Menarik konsumen untuk tetap bertahan. Studi yang dilakukan oleh Daniel &
Storey, 1997 di industri perbakan menemukan bahwa dengan adanya layanan ebanking
membuat nasabah tidak berpindah ke bank lain. Selain itu bank juga akan
mendapatkan pelanggan baru yang berasal dari bank-bank yang bertahan dengan
teknologi lama.
3. Meningkatkan mutu layanan. Dengan adanya e-commerce memungkinkan
perusahaan dapat meningkatkan layanan dengan melakukan interkasi yang lebih
personal sehingga dapat memberikan informasinya sesuai dengan apa yang
diinginkan oleh konsumen. Studi yang menyebutkan bahwa penggunaan ecommerce
dapat bermanfaat untuk meningkatkan mutu layanan ini dikemukakan
oleh Gosh, 1998
4. Melayani konsumen tanpa batas waktu. Studi yang dilakukan oleh Daniel &
Storey, 1997 menemukan bahwa adanya pelanggan dapat melakukan transaksi dan
memanfaatkan layanan suatu perusahaan tanpa harus terikat dengan waktu tutup
ataupun buka dari suatu perusahaan tersebut.
HASIL PENELITIAN
Berikut akan dikemukakan hasil temuan di lapangan yang diperoleh mengenai
sample penelitian yang meliputi : Omzet, bidang usaha, wilayah penjualan, tahun
penggunaan e-commerce, penggunaan internet pada bisnis serupa, sumber daya yang
harus dipersiapkan, hambatan serta kendala, manfaat penerapan e-commerce, biaya yang
dikeluarkan untuk e-commerce, korelasi biaya pengadaan e-commerce.
Omzet
Omzet yang dimaksud dalam penelitian ini adalah omzet penjualan yang berhasil
diperoleh perusahaan per bulan. Dari 27 perusahaan (sample penelitian dapat dilihat pada
lampiran 1). Sebanyak 4 perusahaan tidak merespon atau tidak memberikan jawaban. Hal
ini dimungkinkan karena omzet penjualan adalah data pribadi dari perusahaan itu sendiri
dan untuk dikonsumsi dari kalangan internal.
Omzet Penjualan Perusahaan
Presentase tertinggi adalah responden yang omzet penjualannya berkisar antara
10.000.000 sampai dengan 45.000.000 59 % sedangkan presentase yang terendah adalah
dengan omzet penjualan berkisar antara 46.000.000 sampai dengan 100.000.000 yaitu
sebesar 26% sedangkan yang tidak menjawab sebesar 15%.
Ditinjau dari bidang usaha dapat diketahui bahwa perusahaan yang menjadi sampel
penelitian memiliki bidang usaha di bidang jasa sebanyak 19 perusahaan serta yang
bergerak di bidang dagang 8 perusahaan serta yang bergerak di bidang manufaktur adalah
perusahaan.
Bidang Usaha Perusahaan
Presentase tertinggi adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha Jasa dengan
presentase sebesar 70 % dan presentase terbesar kedua adalah 30 % yang bergerak di
bidang dagang dan yang bergerak di bidang manufaktur adalah 0 %.
Wilayah Penjualan
Ditinjau dari wilayah penjualan atau pasar yang dituju perusahaan dapat diketahui
bahwa perusahaan yang menjadi responden memiliki pasar sebagian besar wilayah
indonesia sebesar 78%, pasar indonesia dan luar negeri 22 % sedangkan pasar jawa timur
tidak ada dikarenakan responden dari kuisioner yang merespon adalah dari luar jawa
timur sehingga pasar jawa timur sebesar 0 %.
Tahun Penggunaan E-Commerce
Berdasarkan pada tabel dan gambar diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 3
perusahaan menerapkan e-commerce mulai dari tahun 2002, yang memulai pada tahun
2003 sebanyak 9 perusahaan, sedangkan yang memulai pada tahun 2004 sebanyak 11
perusahaan dan yang memulai pada tahun 2005 adalah 4 perusahaan.
Perusahaan yang diteliti menerapkan e-commerce mulai dari tahun 2004 sedangkan yang
memulai pada tahun 2003 adalah sebesar 33 % sedangkan yang memulai pada tahun
2005 sebesar 15 % sedangkan yang paling sedikit perusahaan memulai penggunaan ecommerce
adalah pada tahun 2002 yaitu sebesar 11%. Hal ini dapat mengindikasikan
bahwa penerapan e-commerce belum terlalu lama dipahami oleh perusahaan.
Penggunaan Internet pada Bisnis Sejenis
Dalam penelitian ini juga berusaha menggali persepsi responden terhadap
penggunaan internet pada bisnis sejenis. Hasil yang ditemukan di sajikan pada tabel dan
diagram berikut ini:
Sumber Daya yang Disiapkan
Suatu perusahaan jika ingin memulai sesuatu yang baru maka akan ada beberapa
hal yang dipersiapkan begitu juga sumber daya yang dipersiapkan oleh 27 perusahaan.
dari itu kesimpulan dari pertanyaan ini adalah bahwa setiap perusahaan mempersiapkan
SDM yang berkompeten sebesar 74% dan teknologi yang mendukung sebesar 26%
Adapun yang dimaksud oleh Sumber Daya Manusia oleh perusahaan perusahaan tersebut
adalah : bahwa ketika suatu perusahaan mempersiapkan untuk menerapkan e-commerce
maka sumber daya yang harus disiapkan yang paling penting menurut mereka adalah
Sumber Daya Manusia itu sendiri dimana sumber daya manusia itu sendiri menurut
perusahaan mencakup tenaga maintenance, operator, operator server, tenaga desain web,
teknisi jaringan. Sedangkan yang dimaksud dengan teknologi yang dipersiapkan untuk
menerapkan e-commerce disini adalah menurut perusahaan adalah teknologi yang berupa
jaringan yang luas sehingga dapat diakses dari manapun juga.
Hambatan/Kendala dalam penerapan e-commerce
Pada hasil penelitian ini penjelasan dalam bentuk tabulasi tersebut tidak berjumlah
27 perusahaan dikarenkan setiap perusahaan mempunyai jawaban lebih dari satu. Segala
sesuatu yang baru akan dijalankan pasti mempunyai suatu hambatan ataupun kendala
demikian juga perusahaan yang melakukan penerapan e-commerce mempunyai beberapa
hambatan dimana hambatan yang terbesar terletak pada sumber daya yang ada dimana
sumber daya yang ada kurang mampu untuk bersaing dalam dunia teknologi dengan
presentase sebesar 45% kemudian hambatan yang kedua adalah masalah perijinan dengan
presentase sebesar 24% dimana masalah perijinan ini menurut beberapa perusahaan
disebabkan masalah birokrasi perijinan dari lingkungan sekitar yang sangat sulit,
sedangkan yang ketiga adalah informasi mengenai e-commerce sebanyak 19% dan
berikutnya mengenai ISP sebesar 10% dimana masalah ISP disini masih belum memadai
Hambatan/ Kendala dalam Penerapan ecommerce
Perijinan
ISP yang berkompeten ataupun yang menyediakan layanan yang memuaskan ,
kuantitasnya masih sedikit dan yang terakhir adalah marketing sebesar 2%. Untuk lebih
jelasnya akan disajikan dalam tabel 7 serta diagram 8.
Manfaat penerapan e-commerce
Pada hasil penelitian ini penjelasan dalam bentuk tabulasi tersebut tidak berjumlah
27 perusahaan dikarenkan setiap perusahaan mempunyai jawaban lebih dari satu. Setelah
menerapkan e-commerce responden perusahaan telah memperoleh manfaat yang
dirasakan dengan penerapan e-commerce tersebut.
Adapun yang menjadi manfaat terbesar adalah e-commerce dapat meningkatkan
omzet penjualan hal tersebut dapat dilihat dengan presentase sebesar 31% manfaat
berikutnya adalah peningkatan jumlah pelanggan dengan presentase sebesar 25% dan
yang berikutnya adalah perluasan jangkauan bisnis serta sarana promosi dengan 16 %
serta peluang terbukanya bisnis baru dan kepuasan pelanggan sama rata yaitu 5% serta
yang terakhir adalah kemudahan hubungan relasi yaitu hanya 2%, untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada gambar 9.
Biaya Penggunaan e-commerce
Adapun biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan adalah sebesar kurang dari
3.000.000 dengan presentase sebesar 45% kemudian lebih dari 4.000.000 sebesar 31%
selanjutnya > 3.500.000 presentase sebesar 12% dan berturut-turut adalah lebih dari
5.000.000 dengan 8% dan lebih dari 25.000.000 dengan 4 %
Korelasi biaya pengadaan e-commerce dan manfaatnya
Dari 27 perusahaan yang diteliti pada penelitian kali ini mutlak semuanya mengambil
keputusan bahwa biaya yang dikeluarkan seimbang dengan manfaat yang diperoleh
dengan adanya penerapan pada e-commerce. Dan hal itu dibuktikan dengan tingkat
jawaban ya dengan presentase sebesar 93% dan 7% tidak menjawab apakah seimbang
atau tidak. Untuk lebih jelasnya akan pembagian apakah biaya yang dikeluarkan
seimbang atau tidaknya akan disajikan dalam diagram 11 berikut ini.
Dimana dari sana dapat diketahui seberapa besar apa saja yang menjadi motif
bagi perusahaan untuk menerapkan e-commerce. Dimana interval skala 1 – 5 tersebut
mempunyai keterangan: 1 = Sangat rendah harapan perusahaan, 2 = Rendah harapan
perusahaan, 3 = Netral, 4 = Lumayan dan 5 = Sangat tinggi harapan perusahan.
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,
maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1. Berdasarkan analisis deskriptif faktor motif pada tabel 12 dapat disimpulkan bahwa
faktor yang melandasi perusahaan terdorong menggunakan e-commerce terdiri dari
enam faktor yaitu yang menjadi harapan tertinggi bagi para perusahaan ketika ingin
menerapkan e-commerce :
a. Mengakses Pasar global 56%
b. Mempromosikan produk 63%
c. Membangun Merk 56%
d. Mendekatkan dengan pelanggan 74%
e. Membantu komunikasi lebih cepat dengan pelanggan 63%
f. Memuaskan pelanggan 56%
2. Berdasarkan analisis yang kedua yaitu analisis deskritpif faktor manfaat pada tabel
4.13 yang diperoleh oleh perusahaan dengan adanya penerapan e-commerce terdiri
dari dua faktor yaitu yang menjadi manfaat terbesar perusahaan setelah menerapkan
e-commerce :
a. Kepuasan konsumen 74%
b. Keunggulan bersaing 81%
DAFTAR PUSTAKA
Daniel, E and Hugh Wilson, 2002, Adoption Intentions and Benefits Realised : A study
of e – commerce in UK SMEs, Journal Of Small Business and Enterprise
Development, Vol 9, No. 4.pp 331-348
Daniel, E.M and Storey, C, 1997, On – Line banking strategic and management
challenges, Long Range Planning, Vol. 30, no.6,pp. 890-898
Djarwanto dan Pangestu S, Metode Penelitian ;108
Drew, S, 2003, Strategic uses of e-commerce by SMEs in the east of England, European
Management Journal, Vol. 21, pp. 79-88
Gosh, S, 1998, Making Business sense of the internet, Harvard Business Review, March
– april, pp. 126-134
Hamill,J, and Gregory, K,1997, Internet Marketing in the Internationalization of UK
SMEs, Journal of Marketing Management, Vol 13. pp. 9-28
Hofman, D.L and Novak, 1995, How to acquire Customers on the Web, Harvard
Business Review, May – June, pp.179 – 188
Imam, Ghozali, 2001, Aplikasi Multivariate dengan program SPSS, Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
M. Rizal Palil, 2004, The Effect of E-Commerce on Malaysian Tax System, Vol 6 no 1,
puslit.petra.ac.id diakses tanggal 10 Oktober 2005
M. Suyanto, 2003, Strategi Periklanan pada E-Commerce Perusahaan Top Dunia, Andi
Yogyakarta
Michael, E. Porter, 2001, Strategy and the Internet, Harvard Business Review, March,
pp. 63-78
Mulyadi, 2002, Auditing, Salemba Empat, Cetakan ke-1 Jakarta
Nur Inriantoro dan Bambang S, 2002, Sample dan Populasi : 115
Oviliani Yenty Yuliana, 2000, Penggunaan Teknologi Internet dalam Bisnis, Vol 2 no
1, puslit.petra.ac.id diakses tanggal 10 Oktober 2005
Poon, S and Swatman,P.M.C, 1999, An Exploratory Study of Small Business Internet
Commerce Issues, Information and Management, Vol 35, pp.9-18
Referensi :
srini.staff.gunadarma.ac.id
spicaalmilia.files.wordpress.com
Langganan:
Postingan (Atom)